Borneo atau yang sekarang dikenal dengan nama Kalimantan merupakan salah satu kepulauan yang berada di Indonesia. Sebelum era Liga 1 Indonesia, hanya sedikit klub sepakbola dari Kalimantan yang bisa berada di level atas Liga Indonesia. Tetapi sekarang cukup banyak klub sepakbola yang berasal dari pulau penghasil batubara ini, seperti Persiba Balikpapan, Barito Putera, Mitra Kukar, Putra Samarinda/Persisam Samarinda (sekarang Bali United), Persikubar Kutai Barat (sekarang Bhayangkara FC), dan Pusamania Borneo, selain itu di Liga 2 juga ada Kalteng Putra, Martapura FC, dan Persipon Pontianak. Dari klub-klub tersebut terdapat nama Pusamania Borneo FC yang akhir-akhir ini atau dalam 3 tahun terakhir khususnya mampun mencuri perhatian khalayak ramai dengan kontroversi maupun prestasinya, lalu bagaimana sebenarnya klub ini bisa berdiri?
Dibeli dari Bangkalan, asal nama Pusamania Borneo FC dan juara Divisi Utama 2014
Pada tahun 2014, Pusamania (suporter Putra Samarinda) mulai tidak puas dengan klub yang mereka dukung yaitu Putra Samarinda selain karena minim prestasi mereka juga protes karena minimnya putra asli Borneo yang bermain untuk Putra Samarinda. Perseba Super yang bermarkas di Bangkalan kemudia dibeli oleh Pusamania dibawah
PT Nahusam Pratama Indonesia seharga 3 Miliar Rupiah pada tanggal 7 Maret 2014. Sosok penting dibalik pembelian ini adalah Nabil Husein Said Amin yang sebelumnya merupakan ketua koordinator Pusamania di Malaysia (Pusamalaya), Dia yang sekarang menjabat sebagai presiden klub bertekad ingin membawa kembali kejayaan sepakbola Samarinda di kancah nasional.
Terdapatnya nama Borneo didalam nama klub merupakan tekad dari jajaran direksi PBFC yang ingin klub tidak hanya mengharumkan nama kota Samarinda, melainkan juga nama Pulau Borneo dikancah sepakbola nasional dan internasional. Tahun 2014 merupakan musim pertama sekaligus titik awal PBFC berlaga dikompetesi sepakbola Indonesia, deretan pemain ternama yang didatangkan manajemen seperti Danilo Fernando dan Fernando Soler menjadi bukti bahwa PBFC adalah klub yang sangat ambisius. Hasilnya klub ini langsung berhasil menjuarai Divisi Utama 2014 setelah mengalahkan Persiwa Wamena dipartai final dengan skor 2-1.
Akademi berjenjang dan Theater Of Hell
Setelah resmi berdiri klub berjuluk Pesut Etam ini langsung membentuk akademi yang dinamai PBFC Academy. Akademi yang sekarang lebih dikenal dengan Nahusam Academy dikelola oleh manajemen yang berbeda dengan tim senior, adapun kelompok umur yang ada adalah pembinaan untuk uisa U-12, U-14, U-16, U-19, dan U-21. Akademi tersebut merupakan bukti PBFC ikut membina potensi lokal Benua Etam.
Stadion Segiri Samarinda yang identik dengan kejayaan sepakbola Samarinda dipilih Pusamania Borneo FC sebagai kandang mereka untuk mmenjamu lawan ketimbang Stadion Palaran, selain faktor historis faktor kemudahan akses dan lokasi stadion adalah pertimbangan dalam pemilihan ini. Stadion Segiri adalah stadion berbentuk kurva yang berkapasitas kurang lebih dua puluh ribu tempat duduk dan mendapat julukan Theater Of Hell.
Sumber: wikipedia.org, borneofc.co.id
Foto: borneofc.co.id, pikiran-rakyat.com, twitter.com/nabilhusein17
0 komentar :
Posting Komentar