Ilyas Karim Pengibar Bendera saat Proklamasi?

Pengibar Bendera Proklamasi
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu pula bendera Indonesia pertama kali dikibarkan. Bendera yang dikenal dengan Bendera Pusaka tersebut dijahit oleh Ibu Fatmawati yang merupakan istri dari Sang Putra Fajar, Presiden Soekarno. Sejarah 'resmi' mencatat bahwa Bendera Pusaka dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo. Pada tahun 2008 seorang pensiunan tentara bernama Ilyas Karim mengaku sebagai pengibar bendera saat proklamasi bersama Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo, benarkah hal tersebut?
Berikut merupakan kutipan wawancara dari @reporterjail dengan Ilyas Karim pada tanggal 2 September yang di posting lewat media Twitter :
Dibantah oleh Keluarga Suhud dan Bung Hatta
Dalam wawancara yang dilakukan oleh Tribunnews pada tanggal 25 Agustus 2011, Keluarga Suhud berkata bahwa pengerek bendera yang bercelana pendek adalah Suhud dan bukan Ilyas Karim. Keterangan juga datang dari putri bungsu proklamator Bung Hatta, Halida Hatta. "Keluarga kami tidak pernah kenal dengan Ilyas Karim. Setahu keluarga kami, dalam pengibaran bendera pertama kali, tidak ada yang namanya Ilyas Karim," kata Halida Hatta, dalam wawancara dengan Okezone tanggal 24 Agustus 2011.

Dalam buku Apa yang Saya Ingat, karya Chairul Basri yang merupakan pelaku sejarah pada peristiwa tersebut mengungkapkan secara detail adegan pengibaran Bendera Pusaka tersebut yang hanya menyebut Latief Hendraningrat dan Suhud sebagai pengibar bendera.
"Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan, dan mengikatkannya pada tali dengan bantuan Cudanco Latief. Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin, hadirin spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya."
 Chairul Basri sendiri adalah orang yang memberikan kain merah putih yang lantas dijahit oleh Ibu Fatmawati

Penjelasan tersebut didukung oleh Sekretariat Negara yang dalam situsnya termuat artikel berjudul "Membuka Catatan Sejarah: Detik-Detik Proklamasi, 17 Agustus 1945" yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum. Dalam artikel tersebut tidak ada satu katapun menyebut nama Ilyas Karim.

Terlepas Ilyas Karim pengibar bendera saat Proklamasi atau bukan, kita wajib menghargai dan menghormati jasa-jasa beliau sebagai pejuang dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dan juga menghormati beliau sebagai orang tua.

kata mutiara ir.soekarno


Sumber: twitter.com/reporterjail, google.com, beritagar.id, tribunnews.com, okezone.com, setneg.go.id, buku "Apa yang Saya Ingat"
Foto: wikipedia.org, twitter.com, google.com, liputan6.com


About Makelar Beras

Penulis berdarah dingin yang tinggal di Kabupaten Milano.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar :